Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sulitnya Jadi Pelaku Start Up Beberapa Start Up Lokal Tutup Layanan

Menjadi pelaku bisnis start up di Indonesia memang tak mudah. Selain karena gempuran pemain asing, minimnya pembinaan juga menjadi salah satu faktor yang bisa menghambat atau mematikan bisnis start up. Saat ini diketahui bahwa salah satu start up Indonesia bernama YesBoss berencana akan menutup layanannya pada 31 Oktober. Meski belum diketahui apa penyebabnya, namun menurut pengamat, mendirikan sebuah start up memang tak semudah membalikan telapak tangan.


Sulitnya Jadi Pelaku Start Up di Indonesia

Sulitnya Jadi Pelaku Start Up - Heru Sutadi pengamat dari Indonesia ICT Insitute mengatakan, untuk menjadi start up yang benar-benar bisa bersaing di bisnis digital sekurangnya membutuhkan waktu dua tahun. Selama periode tersebut, start up masih harus "puasa" karena masih belum mendapatkan pendapatan. Dari kebanyakan start up yang ada, kriterianya adalah dua tahun. Pada saat itu start up masih harus puasa dan masih dalam tahap mendapatkan jumlah pengguna. Selain itu pada rentang waktu tersebut start up masih harus mengiklankan layanannya. Dikawatirkan, merebaknya start up yang saat ini diprogramkan oleh pemerintah melalui Gerakan 1.000 Start Up akan menghasilkan start up yang hanya akan berjalan di tengah jalan. Ia mengibaratkannya sebagai sebuah balon yang gampang pecah. 

Menurut Heru, seharunya ada pembinaan yang baik dan keberpihakan pemerintah dalam membantu start up lokal yakni dengan cara menyiapkan ekosistem dan menghadirkan pusat inkubator start up nasional. Melalui pusat inkubator, start up tersebut kemudian dibina, diberikan pelatihan, kemudian disosialisasikan. Adapun untuk membangun start up, dibutuhkan modal yang harus bisa mencukupi kebutuhan operasional. 

Selama ini, menurut Heru, start up terkadang terlalu percaya diri bahwa layanannya akan laku dan bisa mendapatkan suntikan dana dari investor. Namun demikian, bisnis digital berupa start up masih dianggap cukup menjanjikan selama bisa menjalani proses yang cukup panjang mulai dari dikenal oleh banyak orang hingga bisa menghasilkan uang secara mandiri. 

YesBoss diketahui baru didirikan pada Juni 2015 dan telah mendapatkan pendanaan dari tiga investor. Berawal dari program sistem pribadi melalui layanan SMS, kini ia telah memiliki aplikasi mobile dana mendapatkan seribu unduhan di Playstore.

Beberapa Start Up Lokal Tutup Layanan

Start Up Lokal Tutup Layanan - Layanan asisten pribadi YeBoss mengumumkan perubahan jam operasional yang disusul dengan pernyataan Telah menghentikan layanan pada 31 Oktober 2016 lalu. Hal ini menambah rentetan beberapa start up lokal yang diketahui telah tumbang. Dihimpun rokanonline dari okezone.com dan berbagai sumber lain, selain YesBoos terdapat beberapa start up lokal lainnya yang juga mengalami nasib yang sama. Salah satunya ialah HeloDiana yang juga merupakan layanan asisten pribadi.

HeloDiana pertama kali memiliki aplikasi di Android pada November 2015. Ia menawarkan layanan untuk memenuhi tugas seperti memesan tiket pesawat, mengatur jadwal pertemuan, memesan makanan, dan lain-lain melalui pesan singkat ataupun terhubung melalui aplikasi. HeloDiana diketahui menghentikan layanan pada April 2016. 

Selain HeloDiana, pada April 2015 start up Indonesia yang bergerak di bidang bisnis perjalanan Valadoo menutup layanannya. Valadoo diketahui sempat mendapatkan investasi dari Wego namun kemudian tutup karena lantaran tak mampu menentukan arah dan perencanaan bisnis yang kurang matang. 

Sedangkan Starup YesBoss diperkenalkan pada Juni 2015. Ia sempat mendapatkan investasi dari tiga investor pada Oktober 2015. Kini pihak YesBoss sendiri, melalui media sosialnya, masih belum memberikan waktu yang pasti mengenai durasi pemberhentian yang akan diberlakukan pada 31 Oktober 2016.
Baca Juga : 

Post a Comment for "Sulitnya Jadi Pelaku Start Up Beberapa Start Up Lokal Tutup Layanan"