Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jogjakarta Jadi Lokasi Perkembangan Startup Di Indonesia, Ini Alasannya

Lokasi Perkembangan Startup Di Indonesia - Mendirikan startup di Indonesia saat ini sudah menjadi tren tersendiri di kalangan anak muda. Banyak dari kita yang mempunyai keinginan untuk memiliki bisnis sendiri yang digabungkan dengan perkembangan dunia teknologi.


Dan yang menarik adalah langkah besar para pemuda Indonesia untuk mendirikan startup tidak hanya dirasakan oleh mereka yang berada di pusat ibukota Jakarta, namun hingga ke pelosok negeri di beberapa kota besar. Salah satunya yakni Jogjakarta, Yogyakarta dinilai sebagai tempat yang ideal untuk mendirikan startup dengan beberapa alasan.


Bahkan bukan tidak mungkin, potensi besar yang dimiliki Jogja di bidang pariwisata dan kentalnya kultur pendidikan, mampu menjadi nilai tambah lain untuk melahirkan startup baru potensial.

Apa Itu Startup ?

Mungkin masih banyak orang yang belum memahami istilah ini, Lalu apa itu Startup?. Kata Startup sendiri merupakan serapan dari Bahasa Inggris yang berarti tindakan atau proses memulai sebuah organisasi baru atau usaha bisnis. Menurut Wikipedia, Startup merujuk pada perusahaan yang belum lama beroperasi. Perusahaan-perusahaan ini sebagian besar merupakan perusahaan yang baru didirikan dan berada dalam fase pengembangan dan penelitian untuk menemukan pasar yang tepat.

pengertian diatas mungkin lebih pada terminologinya, namun menurut penulis akan lebih mudah jika istilah Startup diartikan sebagai perusahaan baru yang sedang dikembangkan. Mulai berkembang akhir tahun 90an hingga tahun 2000, nyatanya istilah Startup banyak “dikawinkan” dengan segala yang berbau teknologi, web, internet dan yang berhubungan dengan ranah tersebut. Kenapa itu bisa terjadi?

Ternyata hal tersebut terjadi dikarenakan istilah Startup sendiri mulai popular secara internasional pada masa buble dot-com, lalu apa lagi buble dot-com  itu? fenomena buble dot-com adalah ketika pada periode tersebut (1998-2000) banyak perusahaan dot-com didirikan secara bersamaan.


Pada masa itu sedang gencar-gencarnya perusahaan membuka website pribadinya. Makin banyak orang yang mengenal internet sebagai ladang baru untuk memulai bisnisnya. Dan waktu itu pula lah, Startup lahir dan berkembang. Namun menurut Ronald Widha dari TemanMacet.com, Startup tidak hanya perusahaan baru yang bersentuhan dengan teknologi, dunia maya, aplikasi atau produk tetapi bisa juga mengenai jasa dan gerakan ekonomi rakyat akar rumput yang bisa mandiri tanpa bantuan korporasi-korporasi yang lebih besar dan mapan.

Berdasarkan informasi mengenai karakteristik dari sebuah perusahaan yang dapat di golongkan sebuah stratup. Ada beberapa karakteristik perusahaan Startup diantaranya:
  • Usia perusahaan kurang dari 3 tahun
  • Jumlah pegawai kurang dari 20 orang
  • Pendapatan kurang dari $ 100.000/tahun
  • Masih dalam tahap berkembang
  • Umumnya beroperasi dalam bidang teknologi
  • Produk yang dibuat berupa aplikasi dalam bentuk digital
  • Biasanya beroperasi melalui website
Dari karakteristik tersebut mungkin nampak bahwa stratup lebih condong ke perusahaan yang bergerak di bidang teknologi dan web. Namun faktanya memang seperti itu, kini perkembangan perusahaan yang lazim dilabeli nama Stratup adalah perusahaan yang berkenaan dengan dunia tekno dan online.

Bagaimana Perkembangan Startup Di Indonesia

Pada tahun 2012 yang lalu, Indonesia mulai dikenalkan dengan konsep baru dalam bidang industri teknologi yakni perusahaan rintisan atau yang akrab disebut dengan istilah startup. Pada waktu itu, kita mengenal dua perusahaan jual beli online yang begitu gencar melakukan penetrasi di pasar lokal yakni Tokobagus dan Berniaga.

Kita sering kali menemukan, iklan komersil melalui TV maupun secara online dari kedua startup e-commerce tersebut. Inilah yang kemudian memicu banyak pelaku bisnis lain untuk meniru dalam pengembangan startup. Belum lagi adanya situs Kaskus, yang merupakan forum online tempat berkumpulnya jutaan member di seluruh pelosok negeri.

Semua hal inilah yang mencari alasan mengapa potensi serta keinginan untuk mendirikan startup tidak hanya dimiliki oleh mereka yang berada di lokasi strategis seperti Jakarta. Untuk beberapa kota besar lain, Jogjakarta tentu menjadi nama pesaing berikutnya.


Kota pelajar ini, sebenarnya sudah cukup lama mengendus potensi bisnis startup yang dikolaborasikan dengan kemudian teknologi modern. Dimulai ketika pada tahun 2013 muncul beberapa startup seperti MbakDiskon.com, Gamatechno, dan JogjaCamp.

Ketika startup mengambil lini bisnis yang berbeda-beda, mulai dari MbakDiskon yang merupakan portal informasi diskon (meskipun saat ini sudah ditutup), serta Jogjacamp yang saat ini sudah bermetamorfosis menjadi penyedia layanan pembuatan situs online maupun web hosting dengan kualitas mumpuni.

Berkat Dorongan Dari Komunitas ADITIF


Setelah beberapa tahun berselang, komunitas Asosiasi Digital Kreatif atau ADITIF, menjadi penabuh genderang berkembangnya tren startup yang lebih besar lagi di Jogjakarta. Tercatat bahwa, hingga saat ini sudah ada  82 startup aktif di kota Jogjakarta yang menaungi berbagai macam lini bisnis.

Ini tentu menjadi pencapaian tersendiri, dan juga hal yang wajib diperhatikan oleh para pelaku bisnis kreatif. Pasalnya, dengan kondisi Jogja dimana bukan merupakan pusat ibukota negara, lokasi ini dinilai sangat subur tidak hanya untuk menanam “bibit” startup, kamu juga mengembangkannya menjadi perusahaan yang besar.

Catatan komunitas ADIKTIF menyebut bahwa ada beberapa startup asal Jogja yang saat ini mempunyai potensi besar tidak hanya dikembangkan dalam skala lokal namun untuk bersaing di kancah dunia. Sejumlah tatap tersebut antara lain Salestock.com (Girl Fashion Services), Lexipal (Dyselexia VR Gamification), JAKPAT (polling apps), Kulina (Healthy Food Delivery Apps), dan TAXIES (apps taksi lokal).

Selain itu, untuk lini financial teknologi, ada 2 startup, SatuLoket.com dan Veryfund yang juga siap bersaing dengan perusahaan rintisan lain. Lalu sebenarnya apakah, potensi besar yang dimiliki Jogja hingga akhirnya banyak startup yang mampu berkembang di sana?

Yang pertama adalah kondisi lingkungannya yang kondusif. Di Jogja, tingkat kemacetan bisa dibilang masih sedikit lebih baik daripada di Jakarta. Ini tentu bisa menjadi faktor pendukung tersendiri disamping juga biaya hidup yang tidak terlalu besar.

Selain itu ketika kita ingin mulai mengembangkan startup digital berbasis online, sudah cukup banyak layanan pembuatan situs maupun aplikasi digital dengan harga yang tidak terlalu menguras kantong untuk ukuran perusahaan rintisan. Dengan biaya sekitar Rp10 juta ke bawah, kita sudah bisa mulai membuat situs tentunya dengan beberapa tambahan lain seperti tenaga kerja, yang umumnya bergaji Rp 2,5 juta.


Faktor lain yang juga mendukung perkembangan startup di Jogja adalah banyaknya komunitas yang mampu mendukung antara lain Startup Weekend, dan ADITIF (Asosiasi Digital Kreatif). Tersedia juga coworking Space, Maliome dan JDV yang dapat menjadi lokasi sempurna menjalankan bisnis rintisan.

Demikian ulasan tentang Jogjakarta Jadi Lokasi Sempurna Perkembangan Startup Di Indonesia, Ini Alasannya, semoga bermanfaat bagi anda yang ingin memulai mendirikan Starup untuk wilayah Jogjakarta khususnya dan seluruh wilayah Indonesia ini saatnya. (referensi by maxmanroe, wikipedia)

Post a Comment for "Jogjakarta Jadi Lokasi Perkembangan Startup Di Indonesia, Ini Alasannya"